Huruf WauYang Membedakan Ahli Surga Dan Ahli Neraka
Al Quran memang sempurna Allah turunkan, tak ada satu huruf pun yang sia-sia, walaupun hanya sekedar huruf “waw” yang artinya dalam bahasa Indonesia kurang lebih sama dengan “dan”. Mari kita simak ayat berikut ini:
وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا
“Dan orang-orang kafir digiring ke neraka jahannam secara berombongan, hingga ketika mereka sampai di depan pintu jahanam, dibukakan pintu-pintunya” (az Zumar 71)
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا
“Dan orang-orang yang bertakwa dibawa menuju surga secara berombongan, hingga ketika mereka sampai di depan pintu surga dan dibukakan pintu-pintu surga” (az Zumar 73)
Syaikh As Sa’di mengatakan, “Mengenai orang-orang kafir yang digiring menuju pintu neraka, Allah sebut “dibukakan pintu-pintu neraka” tanpa menggunakan huruf “waw/dan”. Sedangkan mengenai orang-orang yang bertakwa yang digiring menuju surga, Allah sebut“dan dibukakan pintu-pintu surga”.”
Beliau melanjutkan, “Hal ini menunjukkan bahwa penduduk neraka, ketika digiring menuju pintu neraka dan sampai di hadapannya, maka pintu neraka itu langsung dibuka di hadapan mereka tanpa ada basa-basi dan menunggu prosedur yang lama. Hikmahnya, ketika pintu neraka dibuka langsung di hadapan muka mereka ketika mereka datang adalah untuk menunjukkan kepada mereka betapa panasnya api neraka dan betapa kerasnya siksaan Allah. “
Beliau melanjutkan, “Adapun surga, adalah tempat yang tinggi dan mulia yang tidak sembarang orang bisa mendapatkannya dan sampai kepadanya. Hanya mereka yang datang dengan hal yang bisa mengantarkan ke surgalah yang akan mendapatkannya. Oleh karena itu, calon penduduk surga ini perlu syafaat yang paling mulia untuk masuk ke dalam surga. Pintu surga ini tidak langsung dibuka begitu calon penghuninya sampai di hadapannya. Tapi mereka sebelumnya memohon syafaat Allah melalui Nabi Muhammad, sampai ketika Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan syafaat, maka Allah pun memberikan syafaatNya dan terbukalah pintunya.” (Diterjemahkan secara bebas dari Tafsir as Sa’di, surat az Zumar: 71-75)
Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang pertama membuka pintu surga yang artinya,
“Aku mendatangi pintu surga pada hari Kiamat lalu aku meminta dibukakan (pintu surga), maka penjaga surga bertanya, ‘Siapakah kamu?’, aku menjawab, ‘(Aku Nabi) Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam)’, maka penjaga itu berkata, “Dengan kamulah aku diperintahkan untuk tidak membukakan (pintu surga) kepada seorangpun sebelummu.” (HR Muslim)
Maka demikianlah, mereka yang bertakwa akan masuk ke tempat yang mulia, dengan cara yang mulia dan dimuliakan. Sebaliknya, mereka yang kufur akan masuk ke tempat yang hina dengan cara yang hina dan dihinakan.
Referensi
- Tafsir Taisir Karimirrahman, Abdurrahman bin Nashir As Sa’di
- Makalah Berjudul ‘Mengimani Syafaat Allah’ oleh Abdullah Taslim, MA dari http://www.alquran-sunnah.com/artikel/aqidah/729-mengimani-syafaat-allah-termasuk-prinsip-dasar-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jamaah.html
—
Penulis: Amrullah Akadhinta
Artikel Muslim.Or.Id
🔍 Fiqh Ramadhan, Kultum Tentang Narkoba, Obat Penumbuh Kumis, Asuransi Prudential Syariah Haram
Artikel asli: https://muslim.or.id/19852-huruf-wau-yang-membedakan-ahli-surga-dan-ahli-neraka.html